Agenda 

Sayembara Buku Puisi HPI 2019 Diikuti 207 Penyair

JAKARTA (Litera.co.id) – Puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) akan berlangsung pada tanggal 18 – 20 Oktober 2019 mendatang. Salah satu acara yang menarik dan paling ditunggu-tunggu adalah pengumuman Sayembara Bukun Puisi Anugerah HPI. Sebanyak 207 penyair bersaing memperebutkan hadiah total sebesar Rp. 100 juta.

Dewan juri yang terdiri dari Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM, dan Maman S. Mahayana kemudian akan memilih enam pemenang. Yakni satu Pemenang Utama dengan hadiah Rp. 50 juta dan lima Pemenang Pilihan dengan masing-masing hadiah Rp. 10 juta.

Penghargaan kepada para pemenang akan diserahkan dalam acara Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2019, di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Di bawah ini adalah daftar 207 judul buku puisi berikut nama penyairnya:

1. Untuk yang Pernah Merasa Sendiri di Kota Ini, M.Romyan Fauzan.
2. Kenduri Waktu, Lukman A Sya
3. Sebelas Hari Istimewa, Ratna Ayu Budhiarti
4. Wanita Tua, Sumargono
5. Sejenak Kuberkata, Suhartiningsih
6. Memburu Makna, Soni Farid Maulana
7. Peristiwa Ringkas Sehabis Hujan, Soni Farid Maulana
8. Mereka Terus Bergegas, Bode Ruswandi
9. Buka Pintu Kiri, Afrizal Malna
10. Mencari Raden Saleh, Kurnia Effendi
11. Jalan Lain ke Majapahit, Dadang Ari Murtono
12. Akar Langit, Anugrah Isromi
13. Kereta Nisan, Dedi Tarhedi
14. Sang Pengembara, Tengku Muhammad Sum
15. Sesuatu yang Tak Pergi Di Malam Hari, D.Hardi
16. Pijar Api: zikir Puisi, Jumari HS
17. Kerokan: jalan Kesembuhan Yang Di Hapus Tuhan, Budi Setiawan
18. Rumah Kedamaian: 50 puisi Pilihan, Robertus Fahik
19. Panorama Senja, Jumari HS
20. Cinta Pertiwi (Senarai Puisi untuk Negeri) , Khaeriah, S. Pd.
21. Puisi Mini Puisi Midi, Rahmat Ali
22. Seseorang Keluar dari Telepon Genggam, Isbedy Stiawan ZS
23. Di Kaisan Ilalang, Atafras(Atrik Trisnowati Anisa Fitri Rasyida)
24. Mahasepi, Diansi
25. Vu: Berbilang Akar akar Mecubung, Irawan Sandhya Wiraatmaja
26. Memeluk Laut, Wanda Lesmana
27. Vyghur Beribu Kilo Meter Selangkah Kaki, S. Satya Dharma
28. Sense, Fitriyanto
29. Mencintai Kamar Mandi, Rabu Pagisyahbana
30. Kalam dari Arafah, Eneng Sri Supriatin, M. pd.
31. Pejalan, Dharmadi
32. Air Mata Mangggar, Arif Hidayat
33. Perempuan dan Ombak, Selfina Maulany
34. Sultan, Tanjak, Keris Tak Malu Kita Jadi Melayu, Musa Ismail
35. Sajak Debu, Denny Lumban Gao
36. Catatan Sepenggal perjalanan, Tri Pudji Astuti
37. Engkau Api Dan Aku Air, Muhammad Amir Jaya
38. Keranda Bangkai Cinta, Teguh Wibowo (Real Teguh)
39. Aksara Angin, Bayu Win
40. Puisi Kanvas, Wendoko
41. Jannani (Amsal Banjarbaru di Simpang Waktu) , Hudan Nur
42. Kesaksian Sebagai Isyarat, Ahmad Moehdor Al-farisi
43. Selamat Tidur, Malam, Ella Karentina
44. Ketika Tiba Tiba Kamu, Mita Katoyo
45. Sihir Hujan, Ristiya Herdiana
46. Wajah Senja, Yulia Kumudaswari
47. Kitab Laut, Tri Astoto Kodarie
48.Sajak Secangkir Air Mata(Syair Orang Sehat), Hamdani, S. Pd.
49. Jika Jakarta Libur Sehari, Sudarmono
50. Mata Damar, Lamuh Syamsuar
51. Arakundoe dan Puisi puisi lainnya, Pilo Poli
52.Sains Puisi, Shinyane el Poesya
53. Jiwa Nan Sunyi, Abd. Samad
54. Lagu Pijakan, Nanang Ribut Supriyatin
55. Mata Ramarama, Sindu Putra
56. Wajah Gelap Manusia, Wisnu Adi Pratama
57. Sejumlah Tempat Bayanganmu Sekelebat, Ready Susanto.
58. Montana, Muhammad Alfariezi
59. Jikalau Laut Dinyalakan, Abdul Kadir.
60. A, B , Soetan Radjo Pamoentjak
61. Pemulung Diksi, Suyitno Ethex
62. Jejak Gerimis, Istianah
63.Pelangi Memeluk Hujan, Saeful Hadi S. sos.
64. Semua Tetap Seperti Semula, Tarman Effendi Tarsyad
65. Autobiografi Kejahatan, SthirapranaDuarsa
66. Seperti Pintamu Kekasih, P. Nuraini (ponnoer)
67. Pesona Indonesia, Nur Hidayati
68. Mengukur Asa dalam Kesederhanaan, Nur Hidayati
69. Monolog Di Tengah Salju, Priska Putri Asmiranti
70.Tanjakan Seribu Janji, Heryus Saputro Samhudi
71. Lelaki Semesta dan Kopi, Dhimas Wisnu Mahendra
72. Sekeping Hati Yang Terbuka, Kustantina Indah
73. Penyejuk Jiwa, Kustantina Indah
74. Pelajaran Bertahan, Didik Wahyudi
75. Sajak Negeri Seribu Budaya, Uswatun Khasanah
76. Untaian Mutiara Hati, Uswatun Khasanah
77. Manifestasi Koplo, Aditya Ardi A.
78. Bunga Orang Orang Kalah, Sutirman Eka Ardhana
79. Perjalanan Debu, Fahmi Wahid
80. Aksara Yang Tertinggal, Hendri Efendi
81. Evil Good, Lisa Ning
82. Rohmantik, Irman Syah
83. Lelaki Menyimpan Kata Kata Di Saku Benaknya, Agusri Junaidi
84. Cinta Di Antara Dua Stupa, Wahyu Dhian Sakti Dewi
85. Serapah Sejarah, Umar Zein
86. Menjala Waktu di Lawang Sewu, Bambang Supranoto
87. Gonjong Patah, Syarifuddin Arifin
88. Arunika , Suwarno
89. Ganjil , Suwarno
90. Kecamuk Rasa, Khairul Anam
91. Membaca Tanda, Mahdi Idris.
92. Mokolo, Chalvin Papilaya
93. Seribu Wajah Cinta, Zuzana
94. Menjemput Rindu, Ala Akkarena Daeng Sitonra
95. Bintang Siarah Cikole Sadrah, Khoer Jurzani
96. Nina Bobo, Nafri Dwi Boy
97. Tafakur Sunyi, Foeza Hutabarat
98. Wasiat Sunyi, Alvin Shul Vatrick
99. Derai Cinta dalam Tafakur, Endang Ade Rustandi
100.Tafsir Sunyi, Irawan Sandhya Wiraatmaja
101. Mozaik Senja, Dien Djusni
102. Alamat Rindu Dikutuk Rindu, Isbedy Stiawan ZS
103. Hujan dan Sunyi , Lingga Dwipa
104. Setapak Menuju Nun, Alvib Shul Vatrick
105. Mencatat Demam, Willy Fahmi Agista
106.Membeli Waktu, Ricky Syah R.
107. Dikunyahkan Ribdu, Abdul Kadir Ibrahim
108. kisah Yang Tak Sudah, Hidar Amaruddin
109. Perayaan Kata Kata, De Eka Putrakha
110. Kitab Ibu dan Kisah Hujan, Tjahjono Widarmanto
111. Menjadi Tanah, Damiri Mahmud
112. Kitab Air Pasang, Agus Hernawan
113. Puisi puisi ku Merindu, Subandriyah
114. Dialog Diam, Sigit Sulistio
115. Hari ini, Moh. Faiz Maulana
116. Guru Zaman Z, Yoyon Pujo Utomo
117. Ah, Mungkin Kau Lupa Aku Begitu Merindumu, Heri Isnaini
118. Memahami Anak Berkebutuhan Khusus, Lisana, S. Pd.
119. Jejak Matahari Ombak Cahaya, Eddy Pranata PNP
120.Gunung Yang Tak Akan Kuceritakan Pada Ayah, Yunizar Nassyam
121. Neng Melati, MIM Yudiarto
122. Tirai Yang Terbuka, MIM Yudiarto
123. Bila Khamsin Berhembus, Nevatuhela
124. Air Mata Sungai, Bambang Widiatmoko
125. Hastabrata Di Istana, Ibnu PS Megananda
126. Tuliskan Saja, Jangan dikenang, Anti Kesuma
127. Perjalanan , I Komang Arsana
128. Di Sudut Kota Denpasar, I ketut Budiarsa, S. Pd.
129. Jejakku, Siti Suci Winarni
130. Epilog Dua Hati, Lisa Mora Rangkuti
131. Terima kasih Cinta, Abdul Wahid Hasan
132. Amor Fati, Wayan Jengki Winarta
133. Manifestasi Cinta Sejati, Murwantara
134. Natua-tua Parsaong Ulos Mangiring, Saut Poltak Tambunan
135. Munajat Rindu, Yuliana Enggoa
136. Jejak Cinta di Negeri Raja-Raja, Raymon Lemosol
137. Megatruh di Awal Senja, Moch. Sunaryo
138. Luka Yang Kau Hujani Berkali kali, Heny Taslimah Prayoga
139. Menuju Indonesia Unggul dan Bahagia, Waris Saputra
140. Pengantin Puisi, Yoevita Soekotjo
141. Siluet Senja dan Jingga, Riri Satria
142. Calung Penyukat, Kunni Masrohanti
143. Aduuuh ..Maaf kok aq lupa tulis judulnya., Abidah El Khalieqy
144. Megatruh Nagari Kaler, Pungkit Wijaya.
145. Perjanjian Tak Bernama, Yana Risdiana
146. Panorama Bumi Menoreh, Sigit Kurniawan Yunanto
147. Doa Seorang Koruptor, J.H. Tanujaya
148. Dari, A. Machyoedin Hamamsoeri.
149. Batu Batu Darah, Martin Da Silva
150. Marisa perwmpuan di Tepian Sungai Waeapo, Tsi Taura
151. Cadar Fajar, Adri Darmadji Woko
152. Doa Ikan Kecil, Ni Wayan Idayati
153. Petuah Ayah Ubah Lara Jadi Permata, Fini Marjan
154. Billoda Balladi, Soekoso D.M.
155. Kisah Di Penghujung Senja, Bagaskara Andhika Aryan Aka Widodo
156. Candu, Endah Priatiningsih
157. Rindu Di Laman Hatimu, Parpal Poerwanto.
158. Berhenti Menghitamkan Angin, Didit Setyo Nugroho
159. Lantunan Anak Negeri, Rindang Djoko Triasmoro
160. Kardiovaskular, Kavya Atmaranti.
161. Geser Dikit Halaman Hatimu, Bara Pattyradja
162. Betinanya Perempuan , Nunung Noor El Niel
163. Menembus Puncak Halimun, Veronika Ninik
164. Dekap 2910, Sha Ly
165. Orang Gila dari Edgar, Iverdikson Tinungki
166. Kodifikasi Hati, Agit Prasetya
167. Masihkah Kau Ingat, Adi Arwan Alimin
168. Kunang Kunang Kertas, Geryopick
169. Jaring Waktu, D.M. Ningsih
170. Ibu, Izinkan Aku Senandungkan Rindu, Agus Nurjaman, S.Pd.
171. Postingan Instagram, Heri Maja Kelana
172. Kubah Sajadah Murhum, Muammar Qadafi Muhajir
173. Impian dan Cita-citaku, Tri Nafiah
174. Kisah Dari Sunyi, Nestor Rico Tambunan
175. Renjana Cul De Sac, Aris Kukuh Prasetyo
176. Resonansi, Wahyudi Djaja
177. Nusa Sastrawi, Wahyudi Djaja
178. Manchuria Rumah Tangga Saudara Tua, Ganjar Sudibyo
179. Dolanan , Yuditeha
180. Kepak Cahaya, Rafif Amir
181. Kota Yang Mukim Di Kamar Kamar, Setia Naka Abdrian
182. Asteroid Dari Namamu, Galeh Pramudianto
183. Senandung Cinta Untuk Prajuritku, Sevita Dwi Handaryati, M. Pd.
184. Puzzle, Sevita Dwi Handaryati, M. Pd
185. From Indonesia With Love, Nia S. Amira
186. Senandung Lirih di Kaki Tengger, Lina Retnowati
187 Ringgit Manggurit, Agus Triyanto
188. Menari di Bumi Panji, Siti Srah Endah
189.Sajak Jatuh Cinta , Tanti Ratna wulandari
190. Asa yang Tak Biasa, Dwi Pangruktiningtyas
191. Sebelum Ku Menutup Mata, Anim Kholifah
192. Bait Bait Perjalananku, Rosalia Eko Sulistyowati
193. Tuah Uziah, Norham Abdul Wahab
194. Kanaya, Rini Intama
195. Mazhab Sunyi, Budhi Setyawan
196. Kereta dan Penyairnya, Julia Daniel Kotan
197. Metamorfosis Kupu Kupu, Saiful Huda
198. Dompet dan Boneka, Mustofa W. Hasyim
199. Syahwat Batu, Ali Ibnu Anwar
200. Filosofi Embun, Anim Kolifah
201. Rintihan Si Cantik, Tutik Wuri Handayani
202. Malam Setetes Mimpi, Radani Apriana
203. Perawi Sabda Ibu, Mohammad Rois Rinaldi
204. Membaca Lambang, Acep Zamzam Noor
205. Agitasi Pada Sebuah Pagi, Mohammad Ali Tsabit
206. Mengenangmu Di Jalan Penuh Warna, Idris Siregar
207. Air Mata Senja, Eko Saptini. (R)

Related posts

Leave a Comment

16 + twelve =